Selasa, 24 Juli 2012

Sejarah Awal Kaum Israel/Yahudi

Dimulai sejak Abad Perunggu ketika orang-orang Semit pindah dari peradaban di lembah Eufrata ke perbukitan Kan’an (Palestina) tepi laut tengah dengan menyeberangi sungai Eufrat dibawah pimpinan Nabi Ibrahim AS. Oleh bangsa Arab mereka disebut sebagai Ibrani yang berarti “orang-orang yang menyeberang sungai”.

Berkat keimanan dan kesalehan, Nabi Ibrahim AS dijanjikan oleh Allah SWT kelak keturunannya mengikuti jalan hidupnya dan menjadi sumber rahmat bagi bangsa-bangsa lain.
Diusia senja Nabi Ibrahim AS memindahkan putra sulungnya Nabi Ismail AS dan ibunya ke lembah Bakka (Mekkah). Disanalah setelah dewasa Nabi Ismail AS menyebarkan agama tauhid dan membangun Baitullah (Ka’bah) bersama ayahnya Nabi Ibrahim AS.

Sementara itu risalah Nabi Ibrahim AS di Palestina diteruskan oleh putra keduanya yaitu Nabi Ishaq AS dan putranya (cucu Nabi Ibrahim AS) yaitu Nabi Ya’qub AS yang mempunyai 12 keturunan (cikal bakal 12 suku Bani Israil).

Salah seorang anak nabi Ya’qub AS yakni Nabi Yusuf AS diangkat menjadi gubernur Mesir dibawah pemerintahan Raja Hyksos (seorang keturunan Semit). Pada saat itulah bangsa Semit (cikal bakal Yahudi) yang bermukim di perbukitan Kan’an pindah dan tinggal cukup lama di Mesir.

Pada tahun 1580 sebelum masehi, bangsawan dari Thebes yaitu Aahmes menumbangkan pemerintahan Raja Hyksos, sehingga suku bangsa Semit di Mesir dijadikan budak.
Penindasan kaum Semit/cikal bakal kaum Yahudi di Mesir dilakukan hingga masa Fir’aun Ramses II berkuasa, kemudian Allah SWT menghadirkan Nabi Musa AS Nabi Musa AS kemudian memimpin kaum Yahudi melakukan eksodus dari Mesir ke Palestina, dengan menyeberangi Laut Merah, dimana Fir’aun Ramses II beserta pasukannya tenggelam.

Sesampainya rombongan yang dipimpin Nabi Musa AS di Gurun Sinai,  Nabi Musa AS meninggalkan rombongan kaum Yahudi sejenak untuk ke Horeb (menerima 10 perintah Allah). Pada saat sepeninggalan Nabi Musa AS ke Horeb, kaum Yahudi melupakan Yahweh / Jehovah / Tuhan dan mulai menyembah sapi emas.
Allah SWT murka, mereka terlunta-lunta selama 40 tahun tanpa pimpinan, dikarenakan Nabi Musa AS wafat dalam perjalanan ke Palestina.

Perjalanan kaum Yahudi dari Gunun Sinai ke Kan’an (Palestina) dilanjuti dibawah pimpinan murid Nabi Musa AS yaitu Yoshua dan Nabi Harun AS.
Sesampainya di Kan’an mereka berhadapan dan bertempur dengan kaum pribumi Arab, dan mereka menang.

Hingga wafatnya Yoshua dan Nabi Harun AS, kaum Yahudi kembali menyembah dewa-dewa dengan mengadopsi adat istiadat kaum Kan’an di Palestina dengan menyebah dewa Baals dan Astertes.

Hingga suatu masa mereka menghadapi serbuan dari bangsa Arab Palestina dibawah pimpinan Goliath (Jaluth). Sejak saat itu kaum Yahudi di Palestina dikuasai dibawah pimpinan Raja Saul atau Thalut.dalam dinasti kerajaan Yudea.
Pada tahun 1012 – 972 sebelum masehi Nabi Daud AS mengantikan Raja Saul dan berhasil memperluas wilayah kerajaan Yudea hingga ke batas Assyria (Syria) dan menjadikan Yerussalem sebagai ibukota kerajaan Yudea.

Nabi Daud AS juga membersihkan kaum Yahudi dari kepercayaan purba (menyembah dewa-dewa) untuk kembali kepada ajaran Nabi Musa AS.

Kebijakan Nabi Daud AS diteruskan oleh putranya Nabi Sulaiman AS dan dimasa kepemimpinannya ia membangun kanisah / haikal / kuil.

Sepeninggalnya Nabi Sulaiman AS, kaum Yahudi terpecah, yang semula hanya ada satu kerajaan dan ibukota yaitu kerajaan Yudea dan ibukota Yerussalem kini menjadi dua yaitu kerajaan Israel utara dengan ibukota Samaria dan rajanya bernama Jeroboam, sedangkan Israel selatan dengan kerajaan Yudea dan ibukota Yerussalem,.

Pada tahun 738 sebelum masehi pasukan Assyria dibawah pimpinan raja Tiglath-Pilesar III menghancurkan Israel, dan pada tahun 721 sebelum masehi dibawah pimpinan raja Sargon II mengusir kaum Yahudi dari Israel.
Adapun kerajaan Yudea masih tetap eksis, dibawah kepimpinan raja Yehoram yang menganjurkan kepada Bani Israil untuk menyembah dewa Baals.
Hingga pada masa kepemimpinan raja Yehezkiel kaum Yahudi kembali kepada kemurnian ajaran Nabi Musa AS dan pemurnian tersebut diteruskan oleh Nabi Ilyas AS.

Pada tahun 586 sebelum masehi bangsa Babylonia dibawah pimpinan raja Nebuchadnezer menyerbu Yerussalem dan berkuasa, sehingga kaum Yahudi dibuang ke Babylonia.

Dan pada tahun 535 sebelum masehi, bangsa Babylonia dikuasai oleh bangsa Persia dibawah kepemimpinan Raja Cyrus, pada masa tersebut kaum Yahudi diizinkan kembali pulang dari Babylonia ke Yerussalem (Palestina) dibawah kepemimpinan Pangeran Zerub-babel dan kepala pendeta Yoshua, disana mereka membangun Haikal Sulaiman / Kuil Sulaiman sementara itu beberapa pimpinan agama lainnya dari kaum Yahudi seperti  Haggai, Zehariah dan Malachi menegakkan kembali ajaran Nabi Musa AS.

Pada tahun 333 sebelum masehi kekuasaan bangsa Persia atas kerajaan Yudea di Yerussalem (Palestina) jatuh ketangan Raja Iskandar Zulkarnaen, pada masa ini bangsa Israel diberi kebebasan menjalani agama dan adat istiadatnya secara penuh.

Ketika Raja Iskandar Zulkarnaen wafat, maka kekuasaan atas Palestina jatuh ketangan bangsa Yunani yang juga menguasai Mesir.
Pada masa kekuasaan Raja Yunani Antiochus IV ajaran-ajaran Nabi Musa AS diruntuhkan dengan ajaran-ajaran filsafat Yunani.

Hingga pada tahun 164 sebelum masehi kaum Bani Israil Ortodoks memenangkan pertempuran melawan Raja Antiochus IV dibawah kepemimpinan Mathatias dan Maccabees. Pada saat itu kaum Bani Israil kembali menguasai Yerussalem (Palestina) dibawah pimpinan panglima Lyaisas.

Pada tahun 143 sebelum masehi, pemberontakan kaum Yahudi atas kepemimpinan raja Selecuid dibawah pimpinan Simon kembali terjadi. Pada saat itulah muncul dua tokoh yang membaiat diri sebagai raja atas kerajaan Yudea dengan dukungan dari kaisar Pompey Romawi, sehingga terjadinya perang saudara.
Hingga pada tahun 63 sebelum masehi bangsa Romawi menyerbu kerajaan Yudea di Yerussalem (Palestina) dan berkuasa.

Ketika dibawah kepemimpinan Julius Caesar, ditunjuklah Antipater sebagai pelindung kerajaan Yudea di Palestina dan menunjuk Herodes sebagai gubernur Galilea.

Dan pada tahun 39 sebelum masehi, Herodes menjadi Raja di kerajaan Yudea di Yerussalem (Palestina)

Pada masa perpecahaan / perang saudara bangsa Bani Israil tersebut, terdapat beberapa kaum yaitu :

Kaum Saduki, yang memihak dan tunduk secara penuh pada penguasa Romawi.

Kaum Farisi, cenderung mengurusi agama yang telah dipengaruhi oleh filsafat-filsafat Yunani dan Romawi. Kaum Farisi memusatkan ibadah mereka di Sinagog. Ajaran merekalah yang hingga saat ini masih tetap eksis.

Kaum Zealot, yang meyakini bahwa kaum Bani Israil adalah umat terpilih dan tanah Palestina adalah tanah yang dijanjikan / tanah mereka.

Kaum Essene, yang selalu menjaga ajaran tauhid Nabi Musa AS. Pada kaum inilah Al Masih Putera Mariam dibesarkan melalui kepemimpinan Nabi Yahya AS atau disebut Johanes Pembaptis (Nabi Yahya AS menentang Raja Herodes     yang berkeinginan untuk menikahi Herodya /kemenakannya, hingga akhirnya Nabi Yahya AS dibunuh oleh penguasa kerajaan Yudea).

Disamping itu penguasa kerajaan Yudea juga membunuh Zakariya  (yang membela Nabi Yahya AS).

Pada tahun 4 sebelum masehi Nabi Isa AS lahir di Betlehem, dan ibunya mengungsikannya ke Nazareth dan menitipkannya ke kaum Essene untuk menghindari kekejaman Raja Herodes.

Dalam dakwahnya pada tahun 30 masehi, Nabi Isa AS sempat mengunjungi rumah ibadah Sinagog di Yerussalem, dimana para tokoh agama Yahudi dari kaum Farasi sangat membencinya dan memutuskan untuk menangkapnya dan membawa ke gubernur Romawi yang berkuasa yaitu Pontius Pilatus dan atas desakan para tokoh agama Yahudi maka Nabi Isa AS di hukum salib.

Untuk kesekian kalinya kaum Bani Israil atau Yahudi mengingkari Allah SWT, laknat Allah SWT hadir ketika mereka kaum Bani Israil melakukan pemberontakan terhadap penguasa Romawi Kaisar Elia Hadrian, yang akhirnya mereka kaum Bani Israil dihancurkan oleh panglima Romawi yaitu Julius Cephrius, hingga akhirnya kaum Bani Israil dilarang memasuki Yerussalem. Larangan Yahudi masuk ke Yerussalem (Palestina) berlanjut dari waktu ke waktu hingga abad ke-19. Selama itu mereka hidup dalam pola diaspora.

Dalam pola hidup diaspora, para pendeta (rabib) Yahudi mempersatukan mereka dengan mendirikan Akademi Sanhedran di Jabneh dan akhirnya akademi tersebut pindah ke Galilea, disanalah mereka mengumpulkan tradisi lisan kaum Yahudi dalam bentuk Mishnah.

Dalam kurun waktu lama, mereka hidup dalam pengasingan dan penindasan, hingga pada tahun 1860 – 1901 masehi muncullah ide membentuk negara Yahudi yang diperakasai oleh Theodore Herzl, hingga puncaknya pada saat Palestina dijajah Inggris, lahirlah deklarasi Balfour tahun 1917 dan deklarasi tersebut disahkan pada tahun 1922 dan akhirnya pada 14 Mei 1948 Ben Gurion menproklamasikan kemerdekaan Israel dengan ibukota Tel Aviv. Hingga terjadi eksodus besar-besar atas seluruh kaum Yahudi diseluruh penjuru dunia untuk kembali ke Israel

Keterangan :

Nabi Ibrahim AS hidup dan wafat ditanah Palestina. Ia adalah leluhur para Nabi-Nabi Allah SWT dengan melalui jalur Nabi Ismail AS (yang melahirkan kaum Quraisy) dan jalur Nabi Ishak AS (yang melahirkan Nabi Yakub AS dengan kaum Bani Israil-nya).

Pada zaman Nabi Ibrahim AS terdapat seorang penguasa yang bernama Namrudz, yang oleh Nabi Ibrahim AS diajak untuk bertauhid atas Allah SWT Yang Maha Esa. Namun Namrudz malah menghukum Nabi Ibrahim AS dengan membakarnya dan oleh Allah SWT api tersebut menjadi dingin sehingga Nabi Ibrahim AS selamat.

Kemudian Nabi Ibrahim AS bersama kemenakannya (Nabi Luth AS) hijrah ke selatan Turki atau utara Syria ke suatu tempat bernama Hurran / Al-Raha.

Kemudian hijrah kembali ke Palestina dan bermukim di Shecem dekat Nablus. Dan tak lama kemudian pindah ke Ramallah dan Qud lalu pergi untuk bermukim ke Mesir. Di Mesir Nabi Ibrahim AS menikah dengan Hajar putri penguasa di Mesir.

Sekian lama bermukim di Mesir Nabi Ibrahim AS hijrah kembali ke Palestina sedangkan Nabi Luth AS hijrah menuju Sadum (Sodom).
Di Palestina Nabi Ibrahim AS memiliki seorang anak bernama Nabi Ismail AS dan 13 tahun kemudian dianugrahkan seorang putra bernama Nabi Ishak AS dari istri keduanya yakni Sarah.

Suatu saat Nabi Ibrahim AS memindahkan Hajar dan Nabi Ismail AS ke Lembah Bakka (Makkah, disanalah Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS mendirikan Ka’bah).

Sedangkan Nabi Ishak AS dan ibunya Sarah tetap bermukim di Palestina.

Pada tahun 1750 sebelum masehi, Nabi Ishak AS dianugrahi seorang putra kembar yakni Aishu dan Nabi Ya’qub AS namun setelah mereka dewasa terjadi perselisihan diantara mereka. Sehingga Nabi Ya’qub AS melakukan hijrah ke Labaan di Hurran.

Disana Nabi Yakub AS menikah dengan Layya dan Rahil dan kemudian dengan Zilpa dan Dilha. Dari keempat istrinya Nabi Ya’qub AS memperoleh 12 keturunan diantaranya adalah Nabi Yusuf AS.

Setelah 20 tahun menetap di Hurran, Nabi Ya’qub AS dan keluarganya hijrah ke Palestina dengan menempuh perjalanan malam. Ketika tiba suatu tempat yang disebut Illiyya, bertemulah dengan Malaikat Jibril, dimana Nabi Ya’qub dipanggil sebagai Israil yang artinya orang yang melakukan perjalanan malam. Ditempat inilah yang sekarang berdiri Masjidil Aqsha atau Baitul Maqdis.

Ketika Nabi Yusuf AS menjadi pembesar Kerajaan Mesir, keluarga Nabi Ya’qub AS yang berjumlah puluhan hijrah ke Mesir dan tinggal selama 17 tahun.

Sepeninggalnya Nabi Ya’qub AS dan kemudian Nabi Yusuf AS, kaum Bani Israil mengalami penindasan dan baru mendapatkan kemerdekaan kembali di saat masa Nabi Musa AS. Pada masa Nabi Musa AS, mereka melakukan hijrah dari Mesir ke Palestina.

Puncak kejayaan Bani Israil pada masa Nabi Daud AS memimpin kerajaan Yudea di Yerussalem Palesrina dan diteruskan oleh puteranya Nabi Sulaiman AS.
Sepeninggalnya Nabi Sulaiman AS, kaum Bani Israil kembali terpecah dan dijajah oleh bangsa Babylonia.


1 komentar:

  1. Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.

    Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.

    Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.

    Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.

    Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut

    BalasHapus