Dimulai sejak Abad Perunggu ketika orang-orang Semit
pindah dari peradaban di lembah Eufrata ke perbukitan Kan’an
(Palestina) tepi laut tengah dengan menyeberangi sungai Eufrat dibawah
pimpinan Nabi Ibrahim AS. Oleh bangsa Arab mereka disebut sebagai Ibrani yang berarti “orang-orang
yang menyeberang sungai”.
Berkat
keimanan dan kesalehan, Nabi Ibrahim AS dijanjikan oleh Allah SWT kelak
keturunannya mengikuti jalan hidupnya dan menjadi sumber rahmat bagi
bangsa-bangsa lain.
Diusia senja
Nabi Ibrahim AS memindahkan putra sulungnya Nabi Ismail AS dan ibunya ke lembah
Bakka (Mekkah). Disanalah setelah dewasa Nabi Ismail AS menyebarkan agama
tauhid dan membangun Baitullah (Ka’bah) bersama ayahnya Nabi Ibrahim AS.
Sementara itu
risalah Nabi Ibrahim AS di Palestina diteruskan oleh putra keduanya yaitu Nabi
Ishaq AS dan putranya (cucu Nabi Ibrahim AS) yaitu Nabi Ya’qub AS yang
mempunyai 12 keturunan (cikal bakal 12 suku Bani Israil).
Salah seorang
anak nabi Ya’qub AS yakni Nabi Yusuf AS diangkat menjadi gubernur Mesir dibawah
pemerintahan Raja Hyksos (seorang keturunan Semit). Pada saat itulah
bangsa Semit (cikal bakal Yahudi) yang bermukim di perbukitan Kan’an
pindah dan tinggal cukup lama di Mesir.
Pada tahun
1580 sebelum masehi, bangsawan dari Thebes yaitu Aahmes
menumbangkan pemerintahan Raja Hyksos, sehingga suku bangsa Semit di
Mesir dijadikan budak.
Penindasan
kaum Semit/cikal bakal kaum Yahudi di Mesir dilakukan hingga masa Fir’aun
Ramses II berkuasa, kemudian Allah SWT menghadirkan Nabi Musa AS Nabi Musa AS
kemudian memimpin kaum Yahudi melakukan eksodus dari Mesir ke Palestina, dengan
menyeberangi Laut Merah, dimana Fir’aun Ramses II beserta pasukannya tenggelam.
Sesampainya rombongan
yang dipimpin Nabi Musa AS di Gurun Sinai,
Nabi Musa AS meninggalkan rombongan kaum Yahudi sejenak untuk ke Horeb
(menerima 10 perintah Allah). Pada saat sepeninggalan Nabi Musa AS ke Horeb,
kaum Yahudi melupakan Yahweh / Jehovah / Tuhan dan mulai menyembah sapi
emas.
Allah SWT
murka, mereka terlunta-lunta selama 40 tahun tanpa pimpinan, dikarenakan Nabi
Musa AS wafat dalam perjalanan ke Palestina.
Perjalanan
kaum Yahudi dari Gunun Sinai ke Kan’an (Palestina) dilanjuti dibawah
pimpinan murid Nabi Musa AS yaitu Yoshua dan Nabi Harun AS.
Sesampainya di
Kan’an mereka berhadapan dan bertempur dengan kaum pribumi Arab, dan
mereka menang.
Hingga
wafatnya Yoshua dan Nabi Harun AS, kaum Yahudi kembali menyembah dewa-dewa
dengan mengadopsi adat istiadat kaum Kan’an di Palestina dengan menyebah
dewa Baals dan Astertes.
Hingga suatu
masa mereka menghadapi serbuan dari bangsa Arab Palestina dibawah pimpinan Goliath
(Jaluth). Sejak saat itu kaum Yahudi di Palestina dikuasai dibawah
pimpinan Raja Saul atau Thalut.dalam dinasti kerajaan Yudea.
Pada tahun
1012 – 972 sebelum masehi Nabi Daud AS mengantikan Raja Saul dan
berhasil memperluas wilayah kerajaan Yudea hingga ke batas Assyria
(Syria) dan menjadikan Yerussalem sebagai ibukota kerajaan Yudea.
Nabi Daud AS
juga membersihkan kaum Yahudi dari kepercayaan purba (menyembah dewa-dewa)
untuk kembali kepada ajaran Nabi Musa AS.
Kebijakan Nabi
Daud AS diteruskan oleh putranya Nabi Sulaiman AS dan dimasa kepemimpinannya ia
membangun kanisah / haikal / kuil.
Sepeninggalnya
Nabi Sulaiman AS, kaum Yahudi terpecah, yang semula hanya ada satu kerajaan dan
ibukota yaitu kerajaan Yudea dan ibukota Yerussalem kini menjadi dua yaitu
kerajaan Israel utara dengan ibukota Samaria dan rajanya bernama Jeroboam,
sedangkan Israel selatan dengan kerajaan Yudea dan ibukota Yerussalem,.
Pada tahun 738
sebelum masehi pasukan Assyria dibawah pimpinan raja Tiglath-Pilesar III
menghancurkan Israel, dan pada tahun 721 sebelum masehi dibawah pimpinan raja
Sargon II mengusir kaum Yahudi dari Israel.
Adapun
kerajaan Yudea masih tetap eksis, dibawah kepimpinan raja Yehoram yang
menganjurkan kepada Bani Israil untuk menyembah dewa Baals.
Hingga pada
masa kepemimpinan raja Yehezkiel kaum Yahudi kembali kepada kemurnian ajaran
Nabi Musa AS dan pemurnian tersebut diteruskan oleh Nabi Ilyas AS.
Pada tahun 586
sebelum masehi bangsa Babylonia dibawah pimpinan raja Nebuchadnezer menyerbu
Yerussalem dan berkuasa, sehingga kaum Yahudi dibuang ke Babylonia.
Dan pada tahun
535 sebelum masehi, bangsa Babylonia dikuasai oleh bangsa Persia dibawah
kepemimpinan Raja Cyrus, pada masa tersebut kaum Yahudi diizinkan kembali
pulang dari Babylonia ke Yerussalem (Palestina) dibawah kepemimpinan Pangeran
Zerub-babel dan kepala pendeta Yoshua, disana mereka membangun Haikal
Sulaiman / Kuil Sulaiman sementara itu beberapa pimpinan agama lainnya dari
kaum Yahudi seperti Haggai, Zehariah
dan Malachi menegakkan kembali ajaran Nabi Musa AS.
Pada tahun 333
sebelum masehi kekuasaan bangsa Persia atas kerajaan Yudea di Yerussalem
(Palestina) jatuh ketangan Raja Iskandar Zulkarnaen, pada masa ini bangsa
Israel diberi kebebasan menjalani agama dan adat istiadatnya secara penuh.
Ketika Raja
Iskandar Zulkarnaen wafat, maka kekuasaan atas Palestina jatuh ketangan bangsa
Yunani yang juga menguasai Mesir.
Pada masa
kekuasaan Raja Yunani Antiochus IV ajaran-ajaran Nabi Musa AS diruntuhkan
dengan ajaran-ajaran filsafat Yunani.
Hingga pada
tahun 164 sebelum masehi kaum Bani Israil Ortodoks memenangkan pertempuran
melawan Raja Antiochus IV dibawah kepemimpinan Mathatias dan Maccabees. Pada
saat itu kaum Bani Israil kembali menguasai Yerussalem (Palestina) dibawah
pimpinan panglima Lyaisas.
Pada tahun 143
sebelum masehi, pemberontakan kaum Yahudi atas kepemimpinan raja Selecuid
dibawah pimpinan Simon kembali terjadi. Pada saat itulah muncul dua tokoh yang
membaiat diri sebagai raja atas kerajaan Yudea dengan dukungan dari kaisar Pompey
Romawi, sehingga terjadinya perang saudara.
Hingga pada
tahun 63 sebelum masehi bangsa Romawi menyerbu kerajaan Yudea di Yerussalem
(Palestina) dan berkuasa.
Ketika dibawah
kepemimpinan Julius Caesar, ditunjuklah Antipater sebagai pelindung kerajaan Yudea
di Palestina dan menunjuk Herodes sebagai gubernur Galilea.
Dan pada
tahun 39 sebelum masehi, Herodes menjadi Raja di kerajaan Yudea di Yerussalem
(Palestina)
Pada
masa perpecahaan / perang saudara bangsa Bani Israil tersebut, terdapat
beberapa kaum yaitu :
Kaum
Saduki, yang
memihak dan tunduk secara penuh pada penguasa Romawi.
Kaum
Farisi, cenderung
mengurusi agama yang telah dipengaruhi oleh filsafat-filsafat Yunani dan
Romawi. Kaum Farisi memusatkan ibadah mereka di Sinagog. Ajaran merekalah yang
hingga saat ini masih tetap eksis.
Kaum
Zealot, yang
meyakini bahwa kaum Bani Israil adalah umat terpilih dan tanah Palestina adalah
tanah yang dijanjikan / tanah mereka.
Kaum Essene, yang selalu menjaga ajaran tauhid Nabi
Musa AS. Pada kaum inilah Al Masih Putera Mariam dibesarkan melalui
kepemimpinan Nabi Yahya AS atau disebut Johanes Pembaptis (Nabi Yahya AS
menentang Raja Herodes yang
berkeinginan untuk menikahi Herodya /kemenakannya, hingga akhirnya Nabi Yahya
AS dibunuh oleh penguasa kerajaan Yudea).
Disamping itu
penguasa kerajaan Yudea juga membunuh Zakariya
(yang membela Nabi Yahya AS).
Pada tahun 4
sebelum masehi Nabi Isa AS lahir di Betlehem, dan ibunya mengungsikannya ke
Nazareth dan menitipkannya ke kaum Essene untuk menghindari kekejaman Raja
Herodes.
Dalam
dakwahnya pada tahun 30 masehi, Nabi Isa AS sempat mengunjungi rumah ibadah
Sinagog di Yerussalem, dimana para tokoh agama Yahudi dari kaum Farasi sangat
membencinya dan memutuskan untuk menangkapnya dan membawa ke gubernur Romawi
yang berkuasa yaitu Pontius Pilatus dan atas desakan para tokoh agama Yahudi
maka Nabi Isa AS di hukum salib.
Untuk kesekian
kalinya kaum Bani Israil atau Yahudi mengingkari Allah SWT, laknat Allah SWT
hadir ketika mereka kaum Bani Israil melakukan pemberontakan terhadap penguasa
Romawi Kaisar Elia Hadrian, yang akhirnya mereka kaum Bani Israil dihancurkan
oleh panglima Romawi yaitu Julius Cephrius, hingga akhirnya kaum Bani Israil
dilarang memasuki Yerussalem. Larangan Yahudi masuk ke Yerussalem (Palestina)
berlanjut dari waktu ke waktu hingga abad ke-19. Selama itu mereka hidup
dalam pola diaspora.
Dalam pola hidup diaspora, para pendeta (rabib) Yahudi
mempersatukan mereka dengan mendirikan Akademi Sanhedran di Jabneh dan akhirnya
akademi tersebut pindah ke Galilea, disanalah mereka mengumpulkan tradisi lisan
kaum Yahudi dalam bentuk Mishnah.
Dalam kurun waktu lama, mereka hidup dalam pengasingan
dan penindasan, hingga pada tahun 1860 – 1901 masehi muncullah ide membentuk
negara Yahudi yang diperakasai oleh Theodore Herzl, hingga puncaknya pada saat
Palestina dijajah Inggris, lahirlah deklarasi Balfour tahun 1917 dan deklarasi
tersebut disahkan pada tahun 1922 dan akhirnya pada 14 Mei 1948 Ben Gurion
menproklamasikan kemerdekaan Israel dengan ibukota Tel Aviv. Hingga terjadi
eksodus besar-besar atas seluruh kaum Yahudi diseluruh penjuru dunia untuk
kembali ke Israel
Keterangan :
Nabi Ibrahim AS hidup dan wafat ditanah Palestina. Ia
adalah leluhur para Nabi-Nabi Allah SWT dengan melalui jalur Nabi Ismail AS
(yang melahirkan kaum Quraisy) dan jalur Nabi Ishak AS (yang melahirkan Nabi
Yakub AS dengan kaum Bani Israil-nya).
Pada zaman Nabi Ibrahim AS terdapat seorang penguasa yang
bernama Namrudz, yang oleh Nabi Ibrahim AS diajak untuk bertauhid atas Allah
SWT Yang Maha Esa. Namun Namrudz malah menghukum Nabi Ibrahim AS dengan
membakarnya dan oleh Allah SWT api tersebut menjadi dingin sehingga Nabi
Ibrahim AS selamat.
Kemudian Nabi Ibrahim AS bersama kemenakannya (Nabi Luth AS) hijrah ke
selatan Turki atau utara Syria
ke suatu tempat bernama Hurran / Al-Raha.
Kemudian hijrah kembali ke Palestina dan bermukim di
Shecem dekat Nablus.
Dan tak lama kemudian pindah ke Ramallah dan Qud lalu pergi untuk bermukim ke
Mesir. Di Mesir Nabi Ibrahim AS
menikah dengan Hajar putri penguasa di Mesir.
Sekian lama
bermukim di Mesir Nabi Ibrahim AS hijrah kembali ke Palestina sedangkan Nabi
Luth AS hijrah menuju Sadum (Sodom).
Di Palestina
Nabi Ibrahim AS memiliki seorang anak bernama Nabi Ismail AS dan 13 tahun
kemudian dianugrahkan seorang putra bernama Nabi Ishak AS dari istri keduanya
yakni Sarah.
Suatu saat
Nabi Ibrahim AS memindahkan Hajar dan Nabi Ismail AS ke Lembah Bakka (Makkah,
disanalah Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS mendirikan Ka’bah).
Sedangkan Nabi
Ishak AS dan ibunya Sarah tetap bermukim di Palestina.
Pada tahun
1750 sebelum masehi, Nabi Ishak AS dianugrahi seorang putra kembar yakni Aishu
dan Nabi Ya’qub AS namun setelah mereka dewasa terjadi perselisihan diantara
mereka. Sehingga Nabi Ya’qub AS melakukan hijrah ke Labaan di Hurran.
Disana Nabi
Yakub AS menikah dengan Layya dan Rahil dan kemudian dengan Zilpa dan Dilha.
Dari keempat istrinya Nabi Ya’qub AS memperoleh 12 keturunan diantaranya adalah
Nabi Yusuf AS.
Setelah 20
tahun menetap di Hurran, Nabi Ya’qub AS dan keluarganya hijrah ke Palestina
dengan menempuh perjalanan malam. Ketika tiba suatu tempat yang disebut
Illiyya, bertemulah dengan Malaikat Jibril, dimana Nabi Ya’qub dipanggil
sebagai Israil yang artinya orang yang melakukan perjalanan malam. Ditempat
inilah yang sekarang berdiri Masjidil Aqsha atau Baitul Maqdis.
Ketika Nabi
Yusuf AS menjadi pembesar Kerajaan Mesir, keluarga Nabi Ya’qub AS yang
berjumlah puluhan hijrah ke Mesir dan tinggal selama 17 tahun.
Sepeninggalnya
Nabi Ya’qub AS dan kemudian Nabi Yusuf AS, kaum Bani Israil mengalami
penindasan dan baru mendapatkan kemerdekaan kembali di saat masa Nabi Musa AS. Pada
masa Nabi Musa AS, mereka melakukan hijrah dari Mesir ke Palestina.
Puncak kejayaan
Bani Israil pada masa Nabi Daud AS memimpin kerajaan Yudea di Yerussalem
Palesrina dan diteruskan oleh puteranya Nabi Sulaiman AS.
Sepeninggalnya
Nabi Sulaiman AS, kaum Bani Israil kembali terpecah dan dijajah oleh bangsa
Babylonia.
Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.
BalasHapusNama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.
Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.
Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.
Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut